
MAKASSAR— Suasana penuh semangat dan keceriaan terlihat di Asrama Haji Sudiang Makassar pada Minggu, 20 April 2025. Ratusan anak-anak PAUD dan Kelompok Bermain (KB) se-Kecamatan Minasatene tampak mengenakan pakaian ihram mini, mengikuti simulasi manasik haji cilik yang digelar secara serentak.
Kegiatan ini diikuti oleh 202 murid dari 18 lembaga PAUD/KB yang ada di Kecamatan Minasatene. Tidak hanya para guru dan murid, para orang tua pun turut hadir dan memberikan dukungan penuh selama kegiatan berlangsung.
Ketua Forum PAUD/KB Kecamatan Minasatene, Marini Pebriani, S.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan rukun dan tata cara ibadah haji kepada anak-anak sejak dini. “Kegiatan manasik ini merupakan sarana edukatif dan religius yang sangat penting bagi perkembangan karakter anak, ” ujarnya.
Menurut Marini, anak-anak tampak sangat antusias dan ceria mengikuti setiap rangkaian kegiatan yang dipandu langsung oleh petugas Asrama Haji Sudiang. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi agama bisa dikemas dengan cara menyenangkan dan tetap bermakna.
Para murid dikenalkan dengan berbagai tahapan ibadah haji seperti memakai pakaian ihram, melafalkan niat, wukuf di Arafah, thawaf mengelilingi Ka’bah, sa’i antara Shafa dan Marwah, melempar jumrah, hingga tahallul. Semua dilakukan dengan penuh semangat layaknya pelaksanaan ibadah haji sesungguhnya.
“Walaupun masih usia dini, anak-anak menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap setiap simulasi. Ini sangat menggembirakan karena dapat menjadi bekal spiritual mereka di masa mendatang, ” lanjut Marini.
Para guru PAUD yang turut serta juga merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini, karena memberikan pengalaman belajar langsung di luar kelas yang kontekstual dan menyenangkan bagi anak.
Selain itu, keterlibatan orang tua dalam kegiatan ini dinilai sangat positif, karena mempererat hubungan antara sekolah dan keluarga dalam mendidik anak secara holistik, baik dari aspek kognitif, sosial, maupun spiritual.
Salah satu orang tua murid, Andi Nurlela, mengaku terharu melihat anaknya mampu mengikuti rangkaian manasik dengan baik. “Ini pengalaman yang luar biasa, saya jadi makin semangat mendampingi anak belajar agama, ” katanya.
Kegiatan manasik haji cilik ini juga menjadi ajang silaturahmi antar PAUD/KB se-Kecamatan Minasatene, memperkuat kolaborasi antar pendidik, serta membangun semangat kebersamaan dalam menyukseskan pendidikan anak usia dini.
Para peserta juga mendapatkan cendera mata berupa sertifikat manasik haji cilik, sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka. Tak sedikit anak-anak yang bangga menunjukkan sertifikat tersebut kepada guru dan orang tuanya.
Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama dan harapan agar anak-anak kelak dapat melaksanakan ibadah haji secara nyata ketika dewasa. Suasana haru dan bangga mewarnai akhir acara yang penuh makna ini.
Dengan kegiatan seperti ini, PAUD/KB Kecamatan Minasatene membuktikan bahwa pendidikan agama sejak dini tidak hanya penting, tetapi juga bisa dilaksanakan dengan metode yang menyenangkan dan berkesan. ( Herman Djide)