Hari Kebangkitan Nasional ke 116, Direktur Utama PT Semen Tonasa: Momen Bersejarah Ingatkan Kita Pentingnya Persatuan dan Semangat Kebangsaan

    Hari Kebangkitan Nasional ke 116, Direktur Utama PT Semen Tonasa: Momen Bersejarah Ingatkan Kita Pentingnya Persatuan dan Semangat Kebangsaan
    Direktur Utama PT Semen Tonasa, Asruddin, dalam amanatnya mengatakan Hari Kebangkitan Nasional merupakan sebuah momen bersejarah yang selalu mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan semangat kebangsaan.

    PANGKEP - Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2024 yang ke-116 diperingati oleh insan PT Semen Tonasa dengan menggelar upacara bendera, Senin (20/5/2024). Upacara yang mengambil tema "Bangkit untuk Indonesia Emas"

    Ini diselenggarakan di Lapangan Kantor Pusat PT Semen Tonasa dengan dihadiri oleh jajaran manajemen Semen Tonasa, karyawan dan karyawati, serta personil security perusahaan. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Direktur Utama PT Semen Tonasa, Asruddin, serta komandan upacara, SM Keamanan PT Semen Tonasa, Lettu Inf. Hamka.

    Direktur Utama PT Semen Tonasa, Asruddin, dalam amanatnya mengatakan Hari Kebangkitan Nasional merupakan sebuah momen bersejarah yang selalu mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan semangat kebangsaan.

    "Tepat pada tanggal 20 Mei 1908, organisasi Boedi Oetomo berdiri dan menandai lahirnya semangat kebangkitan nasional Indonesia. Sebagai insan yang bekerja di lingkungan PT Semen Tonasa, kita memiliki tanggung jawab untuk meneruskan semangat tersebut. Kebangkitan nasional bukan hanya tentang perlawanan fisik terhadap penjajah, tetapi juga kebangkitan moral dan intelektual yang relevan dengan konteks masa kini." ungkapnya.

    "Di era modern ini, kita menghadapi tantangan yang berbeda, seperti persaingan pasar yang semakin kompleks, tren market yang mulai bergeser, perkembangan teknologi yang semakin maju, serta erbagai bentuk disrupsi yang memasuki setiap sektor kehidupan. Oleh karena itu, semangat kebangkitan nasional harus kita aplikasikan dalam berbagai aspek pekerjaan kita, dengan terus berinovasi dan meningkatkan kompetensi diri." tambahnya.

    Asruddin menjabarkan, bahwa salah satu kunci kebangkitan nasional adalah persatuan. Ia mengungkapkan, bahwa para insan perusahaan berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda, baik itu suku, agama, budaya, serta karakter.

    Namun perbedaan itu disatukan oleh tujuan yang sama, yaitu komitmen untuk memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan perusahaan dan bangsa melalui peran masing-masing di perusahaan. Ia pun mengajak pada insan perusahaan untuk membangun sinergi yang kuat, memperkuat kerja sama, dan saling mendukung dalam setiap tugas yang diemban.

    Dengan bersatu, kita akan lebih mampu menghadapi berbagai tantangan dan mencapai tujuan bersama. "Kebangkitan nasional juga mengajarkan kita untuk memiliki kepedulian terhadap sesama. Sebagai bagian dari masyarakat, kita harus peka terhadap kondisi sosial di sekitar kita. Tugas kita, tidak hanya sebatas pekerjaan di perusahaan semata, tetapi juga turut serta dalam kegiatan sosial yang dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar."

    "Dalam menghadapi era globalisasi ini, penting bagi kita untuk memperkuat identitas dan budaya bangsa. Mari kita lestarikan nilai-nilai luhur budaya Indonesia dalam setiap aspek kehidupan, termasuk di tempat kerja. Mari kita jaga dan rawat Core Value AKHLAK serta 

    budaya kelokalan kita : Sipakatau, Sipakainge, Sipakalebbi. Dengan demikian, kita tidak hanya akan dikenal sebagai bangsa yang maju secara teknologi dan ekonomi, tetapi juga bangsa yang kaya akan budaya dan berkarakter kuat." tutupnya.( Herman Djide)

    pangkep sulsel
    HermanDjide

    HermanDjide

    Artikel Sebelumnya

    Kapolsek Marang Iptu Rahmania Pimpin Langsung...

    Artikel Berikutnya

    Kajati Sulsel Agus Salim Beri Apresiasi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar

    Ikuti Kami