Desa Lanne dan Bonto Birao, Sentral Kacang Tanah Hasilkan Kurang Lebih Rp 50 Miliar Pertahun

    Desa Lanne dan Bonto Birao, Sentral Kacang Tanah Hasilkan Kurang Lebih Rp 50 Miliar Pertahun
    Desa Lanne dan Bonto Birao, Sentral Kacang Tanah Hasilkan Kurang Lebih Rp 50 Miliar Pertahun 

    PANGKEP - Desa Lanne dan Desa Bonto Birao di Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, kini menjadi sorotan berkat keberhasilan mereka dalam mengoptimalkan potensi pertanian kacang tanah.

    Di tengah kondisi alam yang mendukung dan lahan subur yang melimpah, kedua desa ini berhasil menciptakan sumber pendapatan yang luar biasa dari sektor pertanian, mencapai kurang lebih  Rp 50 miliar per tahun. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi bukti ketangguhan masyarakat desa, tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan ekonomi pedesaan.

    Di Desa Lanne, dengan luas lahan perkebunan sekitar 250 hektar, masyarakat mampu memanfaatkan tanah yang subur untuk menanam kacang tanah dua kali dalam setahun.

    Kepala Desa Lanne, Muhammad Sukri, menyatakan bahwa hasil panen dari perkebunan ini setiap tahunnya mencapai angka fantastis. Selain itu, tak hanya bertumpu pada sektor pertanian, desa ini juga menghasilkan pendapatan tambahan dari peternakan sapi, dengan nilai jual mencapai Rp 1 miliar per tahun. Keseimbangan antara pertanian dan peternakan menjadi salah satu kunci keberlanjutan ekonomi desa.

    Di sisi lain, Desa Bonto Birao, yang berada di kawasan pegunungan dan dikenal sebagai desa wisata, juga turut berkontribusi dalam suksesnya produksi kacang tanah. Dengan luas lahan yang sama, desa ini berhasil menyumbang setengah dari total pendapatan tahunan, kurang lebih Rp 25 miliar.

    Letaknya yang strategis dan tanahnya yang subur membuat desa ini tak hanya menarik bagi pertanian, tetapi juga menjadikannya destinasi wisata agrikultural yang menjanjikan. Masyarakatnya pun aktif dalam beternak sapi, menambah diversifikasi ekonomi desa.

    Kombinasi antara keindahan alam dan potensi pertanian yang besar menjadikan kedua desa ini contoh ideal bagaimana desa-desa di Indonesia bisa berkembang pesat dengan pengelolaan sumber daya yang tepat.

    Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari kerja keras masyarakat desa dan dukungan Bupati Pangkep DR H Muhammad Yusran Lalogau SP MSi  saat itu, yang terus mendorong peningkatan produksi pertanian.

    Dengan hasil yang melimpah, kedua desa ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi daerah lain yang ingin mengembangkan potensi serupa.

    Ke depan, Desa Lanne dan Desa Bonto Birao diprediksi akan terus meningkatkan produktivitas mereka. Selain menjadi sentra produksi kacang tanah, kedua desa ini memiliki peluang besar untuk berkembang sebagai pusat wisata agrikultural. Dengan perpaduan antara pertanian yang maju dan potensi pariwisata yang menarik, desa-desa ini dapat menjadi contoh nyata bagaimana sektor pertanian dan pariwisata dapat berjalan seiring untuk mendorong kemajuan ekonomi daerah.

    Hal inilah yang sejak dulu selalu diharapkan Calon Bupati Pangkep Nomor Urut 1 DR H Muhammad Bupati Pangkep DR H Muhammad Yusran Lalogau untuk melahirkan desa tanpa kemiskinan dengan memanfaatkan secara optimal potensi desa yang ada.

    " Bersama kita, bangun kebersamaan, bangun budaya gotong royong dan bangun desa'ta, dengan melahirkan desa tanpa kemiskinan, memanfaatkan potensi desa yang bisa di kembangkan demi kesejahteraan masyarakat desa tersebut" ujar Calon Bupati Pangkep DR H Muhammad Yusran Lalogau saat melakukan tatap muka dengan masyarakat desa Lanne Senin (15/10/2024) ( Herman Djide)

    pangkep sulsel pangkep sulsel
    HermanDjide

    HermanDjide

    Artikel Sebelumnya

    Gelar Rapat Koordinasi, Bawaslu Pangkep...

    Artikel Berikutnya

    Kapolda Sulsel Silaturahmi ke PW Majelis...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Dorong Peningkatan Layanan MPP,  DPMPTSP  Gelar FKM di Ruang Wakil Bupati Pangkep 

    Ikuti Kami